Ayo Menjaga Keberadaan Air!
November 07, 2021
Di penghujung pagi yang menawan.
Hadir sebuah mimpi yang terasa nyata, menyentuh lalu membelai rambut ku, ahh
angin memang selalu berlaku seperti itu ketika menyapa para pengunjung di
pesisir pantai. Riuh, benar begitu adanya, rindu yang tak lagi ku tahu
cara untuk menatanya. Hingga akhirnya, aku tersadar dan bergegas bangun.
Rupanya aku bermimpi, perkara perjumpaan dan perjamuaan intelektual di pagi
ini. Ahh, rupanya rindu menjelma bunga tidur yang mewarnai malam ku. Pagi ini,
semua rindu akan ku tuntuaskan, tanpa tapi.
***
Sinar mentari perlahan menyelinap di
antara rimbunnya pepohonan, aku yang mengendarai sepeda motor seorang diri,
menikmati setiap sentuhan mentari yang terasa penting untuk kesehatan tulang
serta penyerapan kalsium di dalam tubuh. Rute perjalanan Kalumata-Kastela pukul
07:20 WIT merupakan waktu yang fantastik untuk mendapatkan Vitamin D.
Kedatangan ku ke Dodoku Dive Center seperti biasa, hendak ke lantai satu terlebih
dahulu, memeriksa instrument kelas, serta mempersiapkan kelas dengan mengangkat
instrument kelas tersebut. Bang Jabrigh yang senantiasa setia menemui pagi di
pesisir pantai, tak lekang untuk membantu mempersiapkan kelas. Wah, serupa
menemui Spiderman di pagi hari ya? Hehe.
***
Di bawah rimbunya dahan yang
menyelimuti pesisir pantai area Dodoku
Dive Center, aku tengah memajang poster, di bantu oleh Bang Jabrigh yang
membawa box yang berisi buku, dengan
sebuah totebag yang berisi beberapa
buku dan setumpuk kertas putih yang di beri gambar oleh anak-anak.
Ketika memajang poster, dari
kejauhan beberapa anak mulai berteriak menyebut nama ku sembari berlari dan
menghampiri ku, wajah ceria penuh senyum yang mulai merekah menghujani
penglihatan ku. Sungguh, ada rindu yang berbicara. “Kakak, kenapa baru datang?”
ucap Nia seorang anak yang duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), “iyo
kakak, kong kakak pe lama datang?” sambung yang lain, “kakak-kakak yang lain
nih dong bolom datang kakak?” tanya mereka dengan penuh semangat menyambut pagi
yang penuh cinta. Aku pun menjawab satu per satu pertanyaan demi pertanyaan
yang terlontarkan.
Ketika anak-anak tengah melihat
aktivitas ku, mereka pun berinisiatif membantu mengambil terpal sebagai alas di
lantai satu Dodoku Dive Center. Terpal
telah di gelar, anak-anak perempuan mengambil bagian untuk membantu menggelar
buku, sebagian telah mengambil pensil pun kertas putih untuk di gambar dan di
warnai. Beberapa anak tengah membaca, sebagian meminta ku untuk membacakan buku
cerita untuknya.
***
Jarum jam telah menunjukkan pukul
09:40 WIT, anak-anak telah menyelesaikan aktivitas membaca dan menggambar,
beberapa anak menanyakan Kak Sahrul yang biasanya membantu mereka ketika
kesulitan menggambar dan mengajari caranya menggambar karena, tak kunjung
datang, anak-anak mulai resah dan bertanya-tanya tentang kakak-kakak relawan
lainnya, aku pun meyakinkan dengan pasti bahwa mereka sebentar lagi pasti
datang.
Tak berselang lama, ada Kak Tati
yang baru datang dan menghampiri kami. Kak Tati yang baru saja menyelesaikan
studi magisternya di Moskow dan ini merupakan minggu perdana bagi Kak Tati, wah
selamat datang Kak Tati. Setelah kehadiran Kak Tati, di susul pula oleh Kak
Rian yang ternyata lulusan dari Fakultas ku juga, wah ternyata kita
se-almamater, hehe. Ketika kehadiran kedua Kakak ini, anak-anak telah
melangsungkan aktivitas bermain bola dan menanti sesi Story Telling hari ini.
Hari ini ada yang menarik dari
narasumber yang akan melakukan Story
Telling tentang “Air”. Beliau adalah seorang akademisi di Universitas
Khairun, prodi Kehutanan. Pak Koko, begitu biasanya beliau di sapa, yang akan
tiba pada pukul 10:00 WIT. Ketika teringat akan narasumber spesial ini, aku pun
segera menghubungi beliau untuk mengarahkan ke area kelas ini karena, waktu
telah memasuki pukul 10:00 WIT.
Siapa sangka, kehadiran narasumber
yang satu ini membawa energi positif pun semangat baru bagi anak-anak, dengan
yel-yel yang dibuatnya, pun pembawaannya yang terlihat begitu akrab dengan
anak-anak, rupanya beliau mudah akrab dengan usia anak SD ini. Anak-anak yang
semula bermain bola dan melakukan aktivitas sekitar kelas langsung berkumpul ke
kelas untuk mendengar Story Telling dari Pak Koko. Karena, sekarang di area kelas
maka, kami menyapa beliau dengan sebutan “Kakak Koko” hehe. Tak lupa pula,
selain ada Kak Koko, ada Kak Novi dan Ade Bumi, yang merupakan keluarga Kak
Koko, yang senantiasa menemani Kak Koko melakukan Story Telling di sini.
Hari ini aku memandu kelas untuk Kak
Koko, narasumber spesial ini, di samping itu, ada Kak Iin yang membantu
menyegarkan kelas dengan metode ajaibnya untuk merubah suasana menjadi
semangat.
Kak Koko memulai dengan perkenalan
terlebih dahulu, kemudian beliau membawa kami mengenali air dari bentuknya,
sifatnya dan sumbernya. Dengan pemaparan sederhana namun, masif ini sungguh
luar biasa. Pembawaan Kak Koko yang menyesuaikan dengan keadaan psikologis
anak-anak membuat mereka terkesan mudah memahami penjelasan dan betah untuk mendengarkan
dengan seksama. Merangkum dari seluruh rauh wajah anak-anak, mereka benar-benar
terkesima dengan mimik dan gaya penyampaian Kak Koko. Beberapa kalimat yang
terkesan jenaka menyelinap dalam untaian kalimat dari beliau. Renyahnya gelak
tawa anak-anak membuat suasana riuh yang terhimpun di bawah rimbunnya pepohonan
yang baik untuk proses respirasi.
Selain penyampaian yang terkesan tak
membosankan dan menarik, Kak Koko pun memberi hadiah bagi anak-anak yang hadir
pada kelas pekan ini, wah memang telah di persiapkan terlebih dahulu nih oleh
Kak Koko. Kelas pun berlangsung hingga 30 menit namun, waktu tersebut tak
menyurutkan semangat anak-anak untuk menyimak apa yang di sampaikan oleh Kak
Koko. Rupanya ini bukan yang terakhir bagi Kak Koko untuk hadir di kelas ini,
jika ada waktu luang lagi tentunya kami akan meminta beliau untuk kembali
berbagi.
Kak Koko kembali mengajak kita untuk
menjaga hutan, melindungi alam dan melestarikannya, keberadaan air yang tak
boleh di cemar, untuk kelangsungan hidup kita. Sebagai manusia, air merupakan
kebutuhan bagi kita, untuk itu menjaganya sudah seharusnya menjadi tugas dan
tanggung jawab kita. Keberadaan air yang begitu penting beserta segala bentuk
dan sifatnya olehnya itu, anak-anak wajib mengetahuinya untuk menjaga alam dan
seisinya, termasuk air.
***
Kelas pun berakhir dengan selesainya
penyampaian Kak Koko, kami pun saling berpamitan dengan beliau, saling berbagi
pengalaman masih terjadi dalam obrolan ringan pengantar pamit, tak lekang dari
kalimat jenaka yang membalut percakapan kami. Terik mentari yang tengah
menyinari pesisir pantai turut mengantar Kak Koko dan keluarga.
Di bawah rimbunnya pepohonan, riunya
angin yang melintas dan lembutnya pasir, kami mulai membereskan seisi kelas.
Anak-anak turut membantu membawa instrument kelas menuju lantai satu Dodoku.
Kami pun beriringan menuju tempat untuk beristirahat sejenak sebelum akhirnya
kembali ke kediaman masing-masing.
Gambar Menginspirasi
2 comments
Mengalir seperti air runut kata demi kata awesome.jujur sangat bahagia melihat wajah dan gesture mereka. Alhamdulillah masih diberi ruang berbagi dengan said, Gandhi, Kembar, Nia, Awa, et.al... Semoga Sejam bersama memberi pengaruh positif bagi Generasi Gamlamo 'Soya Soya'
BalasHapusTerimakasih Kakak, semoga bisa bersua kembali, teman-teman Gamlamo selalu menanti kakak untuk datang kembali berbagi.
BalasHapus