Kehidupan di Site

Oktober 30, 2023

  

doc pribadi/Nia

Ketika melalang buana di beberapa tempat kerja, mencari pekerjaan yang tepat dan nyaman ternyata tidak mudah, seperti mencari pasangan hidup, bila tidak sesuai dengan tujuan dan keinginan kita, apalagi muncul rasa ketidaknyamanan, itu bukan pilihan yang tepat. Itu hanya merangkai hari-hari sulit yang menyiksa batin.

*** 

 

Ketika pertama kali memasuki ruangan yang tidak terlalu besar, dengan kapasitas penghuni yang hanya memiliki enam kursi yang saling berdampingan, aku menangkap sosok perempuan yang duduk di sudut ruangan dengan kursi berwarna biru, di hadapannya terdapat komputer milik perusahan yang di lengkapi dengan keyboard dan mouse berwarna hitam,identik dengan properti milik perusahaan pada umunya, berwarna netral agar cocok untuk semua gender dan usia, di depan meja kerjanya terdapat sebuah kursi kosong dan sebuah leptop yang berukuran 14 inci. 

 

Ruangan yang berisikan mayoritas WNA Cina, terdapat dua orang perempuan, yang mana keduanya di tugaskan mengurus admnistrasi, sesuai dengan kewarganegaraan keduanya. Perempuan Indonesia yang memiliki jabatan sebagai seorang translator ini di tempatkan sebagai admin untuk mengurusi administrasi di kantor devisi ini, selebihnya adalah seorang Supervisor yang merupakan seorang WNA dan dua lelaki yang memiliki jabatan di bawah sang SPV ini. Aku pun di arahkan oleh seorang translator yang menjemputku untuk menuju ke arahnya perempuan yang berada di sudut ruangan tersebut, dengan di antar oleh seorang lelaki yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan tegap. Sesampainya aku di hadapan perempuan tersebut ia mempersilahkan aku duduk di kursi yang telah di sediakan untuk ku, tampak nya mereka telah menanti kedatangan ku. Seorang WNA Cina perempuan dari arah seberang ruangan  yang hanya terpisah oleh jedela kaca yang dapat di geser dengan mudah, ia lalu berseru bahwa aku telah datang, mereka pun tersenyum ke arahku. Rupanya aku akan menggantikan posisi perempuan ini, ia adalah admin yang memiliki meja kerja di sudut ruangan, aku pun di beri tahu satu persatu jobdesk admin dengan teratur ia pun menjelaskan secara sederhana dengan bahasa Indonesia, bahwa tugas sebagai posisi translator mandarin tentunya menerjemahkan bahasa mandarin ke Indonesia dan sebaliknya, dan ada beberapa tugas utama yang di perlukan kemampuan mengoperasikan komputer oleh karena itu, mengapa staff HR meminta ku menggantikan posisi nya, karena sebentar lagi ia akan resign dan aku di anggap layak untuk menggantikan posisinya, tuturnya dengan lembut.

 

Setelah menelisik jobdesk di sini, cukup sederhana dan tidak terlalu banyak, kurang lebih mirip seperti kantor tempat pertama kali aku kerja dan belajar, memang semua tempat memberi kita pelajaran tersendiri, sekali pun tidak sebaik yang kita inginkan. Mereka yang baik kepada kita adalah keburuntungan dan mereka yang berbuat buruk terhadap kita adalah sebuah pelajaran yang di titipkan Tuhan melalu mereka.

 

Ketika tiba waktu makan, ia mengambil satu porsi makanan Indonesia dengan kemasan seperti nasi uduk, lalu di berikan pada ku, ia pun mengajak ku bercerita, aku pun merasa ia teman yang baik dan bersahaja, andai saja kami bisabersama lebih lama, tanpa ku sadari ia memberi tahu bahwa, besok adalah hari terakhir ia kerja, dan besok ia hanya bekerja setengah hari saja, aku pun sempat panik, bagaimana dengan pekerjaan yang belum sempat aku kerjakan kelak, ia berkata “tak mengapa besok pagi aku akan mengantar mu ke tempat dimana kita mengumpulkan absensi karyawan dan mengambil absensi karyawan, setelah itu kamu pasti bisa menjalani yang lainnya, jika bingung kamu bisa menanyakan pada ku via WhatsApp”. Aku pun menganggukan kepala dan meyakinkan diri, pasti aku dapat menjalaninya dengan baik.

 

Setelah seharian aku lebih banyak bercengkrama dengan perempuan tersebut, rupanya ia telah lama bekerja di perusahaan ini, ia pun merasa nyaman dan tak banyak tuntutan di perusahaan ini, sehingga ia pun tak memiliki alasan untuk beralih namun, saat ini ia tak punya pilihan selain pindah ke perusahaan lain karena, hal yang tak bisa di jelaskan lebih banyak, yang pasti ini bukan tentang pekerjaan apalagi masalah perusahaan dengannya.

 

Sore hari tepatnya pukul 17:00 WIT, kami semua bergegas pulang bersama, dengan naik bus yang khusus menjemput kami untuk area pabrik ini ke arah apartemen tempat tinggal kami. Aku pun bersamanya menuju ke tempat menunggu kedatangan bus, rupanya ada sebuah bus mini yang datang menjemput kami pekerja yang khusus di tempat ini dengan tujuan pulang yang sama.

 

*** 

 

Pagi aku merasa sedikit lebih letih, tiga hari sebelumnya kami menjalani pengenalan dunia kerja di perusahaan selama tiga hari, seperti halnya kuliah sepuluh SKS, duduk sejak pagi hingga petang menerima materi, sebenarnya keadaan tersebut tidaklah terasa bosan jika suasananya nyaman dan dapat membuat kita tidak kepanasan, namun kenyatan berkata lain, tempat di penuhi seratus orang lebih, dengan kipas angin yang terbatas, lesehan dan pengap, ini membuat perpaduan panas dan aroma tidak enak yang menembus area otak dan memicu rasa mual. Sudahlah, semua sudah berlalu, terkadang ingin mengeluh, nemun kehidupan dewasa tidak lagi berisi tentang keluhan, yang ada hanyalah bagaimana kita bisa bertahan. 

 

Sejak pukul 05:10 WIT aku sudah mandi, mempersiapkan pakaian kerja dan APD lainnya, menyetrika baju kerja tidak ketinggalan, karena ini kebiasaan yang wajib hukumnya untuk dilakukan oleh Sri Dania tentunya, selanjutnya menata rambut, pakai sedikit bedak dan eyeliner keknya ini aku banget deh, selanjutnya siap-siap turun tangga ke lantai satu, karena kamar aku di lantai lima, ini cukup membuat ku setiap hari berolahraga, hehe.

 

Hal yang paling aku suka dari menu sarapan pagi di kantin ini adalah minum susu kedelai atau tahu yang berwarna putih, yang perlu di tambahkan dengan sedikit gula, untuk mendapatkan rasa yang manis. Selanjutnya, pada puku 5:21 WIT aku langsung bergegas ke arah halte yang berada di dalam area apartemen, letaknya tidak jauh dari kantin tempat aku sarapan, di sana aku menjadi orang pertama yang menanti bus untuk ke area pabrik tempat kerja kami.

 

Setelah menanti beberapa saat, tak lama kemudian datanglah bus tersebut, aku pun bergegas masuk ke dalam bus, dan di susul oleh pekerja lainnya, saat duduk di dalam bus aku bertemu seorang perempuan yang berprofesi sebagai translator mandarin juga, ia ramah dan senang berbagi cerita, jobdesknya kurang lebih sama seperti aku, ia berasal dari Kalimantan Barat, seperti kebanyakan penerjemah di perusahaan ini. Setelah beberapa lama kami berbagi cerita, bus telah berhenti pada titik pertama, seorang perempuan bergegas keluar, selanjutnya bus melanjutkan perjalanan ke titik kedua, di susul oleh perempuan yang duduk di sampingku dan beberapa WNA Cina perempuan dan laki-laki, setelah itu bus melaju ke arah selatan dan berbelok ke kiri lalu, lurus dan tak lama kemudia berhenti di depan area pabrik kami.

 

*** 

 

Ketika menjalani hari-hari dengan penuh keyakinan, beberapa orang di sekitar ku banyak memberi motivasi tentang arti pekerjaan yang bertujuan. Seorang lelaki paruh baya yang masih memiliki semangat kerja, walaupun sedang tidak fit kondisi tubuhnya, ia tetap berprinsip masih dapat menjalani hari dan pekerjaan serta tanggung jawab yang di amanahkan oleh atasan, ia berkeyakinan bahwa, amanah adalah hal yang paling tinggi nilai nya untuk di jaga, aku pun melihat semua prinsipnya yang tergambar melalui semangatnya menjalani pekerjaan dengan semangat yang terus berkemajuan, walaupun usianya tak lagi muda, dan kesehatannya tak lagi prima. 

 

Pekerjaan apapun yang kita jalani, sekali pun kita sukai, akan ada saatnya kita merasa jenuh dan bosan, kira-kira apa yang mampu membuat kita bertahan di kala berada situasi seperti ini? Apakah kita harus melakukan hal-hal yang kita sukai seperti saat masih berkuliah? Oh sangat tidak mungkin, tinggal di site seperti ini semua itu mustahil, kerja di bagian admin yang nonshift seperti aku, itu hal yang sangat imposible untuk di realisasikan. Lalu apa yang aku lakukan ketika bosan? Haruskah aku menulis di sini? Mungkin ini bagian terkecil dan tulisan sederhana yang mampu aku tuliskan ketika sedang bosan dan jauh dari rumah dan kota tempat di mana aku mulai menemukan jati diri aku.

*** 

 

Kemana pun aku pergi, membawa macbook adalah hal wajib yang harus aku bawa, bukan untuk apa-apa selain menulis, selain mengsugesti diri sejak usia delapan tahun bahwa, menulis merupakan terapi, semua itu benar-benar melt dan sangat bermanfaat. Jadi, sekarang saat aku lagi tinggal di site ini sangat membantu menetralisir rasa bosan dan stress yang sangat betah bertahan di kepala ku.

 

Fasilitas perusahaan cukup mewah untuk memenuhi kebutuhan karyawan, tetapi bagi ku itu tidak terlalu berpengaruh terhadap mood dan daily activity aku haha, yang penting ada macbook dan jaringan wifi yang cukup baik, dunia akan baik-baik saja namun, ada yang kurang, kopi dan buku satu kesatuan yang telah lama membuat candu pada akhirnya aku tak lagi menemukannya setiap hari.



doc ribadì/Nia


 

 

 

You Might Also Like

0 comments

Google+

Like us on Facebook

Popular Posts