Hello Desember

November 30, 2018


Morning Jakarta, 01 Desember 2018
Pagi ini terasa lebih hangat dari biasanya. Saat terdengar alunan syahdu, gema suara adzan terlantun dengan merdunya, para pegiatnya mulai meninggalkan peraduannya, akupun demikian.

     Ingin rasanya selalu terbangun diwaktu seperti ini, banyak hal yang ingin terus kulakukan diwaktu seperti ini, mengabadikan moment sunrise yang menampakkan fana merah jambunya merupakan alasan aku ingin terus mengabadikan moment setelah usai melakukan perintah-Nya.

 Sisi kota tampak begitu indah, memberikan nuansa nyaman nan indah, sembari menuntun para penikmatnya ke siang hari yang sedikit berbeda. 

    Aku begitu jatuh cinta pada pagi seperti ini, rasanya tak ingin beranjak. Dahulu aku sering menikmati waktu seperti bersama mereka (Ayah,Ibu). Namun, kini aku masih terus menikmatinya walau tanpa mereka dan masih dengan rasa yang sama (jatuh cinta pada sunrise).

   Aku tak tau mengapa aku sejatuh ini padamu(sunrise). Hingga kini aku masih terus jatuh cinta padamu(sunrise), engkau memberi harapan bahwa rasa takut itu akan hilang, siang hari yang membawamu lari dari ketakutan akan segera hadir dan menuntunmu ke cahaya yang amat terang hingga memberimu rasa tenang.

     Bagi kalian yang menunggu dengan rasa takut, sunrise selalu memberi kabar baik bahwa rasa gelap yang menakutkan akan berakhir dengan diawali hadirnya sunrise.
Serpihan cahaya sunrise memberikan harapan pada mereka para penunggu yang menanti datangnya cahaya yang melemahkan kegelapan, memberi harapan dan semangat baru bahwa cahaya adalah kabar terbaik yang datang tak pernah lalai.

Ini adalah satu hari pertama dibulan Desember, terkadang rasa percaya didada bahwa akan berpisah dengan tahun ini semakin dekat, usiakupun semakin berkurang, begitu cepat waktu ini berlalu tanpa menyapa namun, berlalu dengan pasti, aku tak tau seperti apa tahun selanjutnya namun, harapanku semoga semua akan lebih baik dan waktuku takkan sia-sia. 

    Desember, bulan penghujung akhir tahun, telah 17 kali kurasakan berada dibulan ini sebelum tahun ini, banyak hal yang kulalui dibulan ini. Kenangan bersama orang-orang terdekat dan kini, kenangan itu datang menyapa tanpa permisi, memberi sedikit kucuran air mata dan menyuguhkan kenangan yang tak ingin kuingat lagi, semua telah usang dan terlupakan. Namun,begitu hebatnya Desember ini, hingga mampu menjamuku dengan kenangan yang telah usang, biarlah aku melupa dengan kenangan itu, biarlah aku berlalu dan tak kembali, aku hanya ingin melupa dan terus mengejar yang semestinya. 

  Oh Desember, engkau bagai mesin pengingat, hadirmu memberiku ingatan akan kenangan dengan baik. Menyuguhkan secangkir kenangan silam dan sembari menamparku dengan perpisahan yang akan segera terlaksana.

      Desember penuh kenangan, sejuta luka silam dan bahagia yang telah usang.

You Might Also Like

0 comments

Google+

Like us on Facebook

Popular Posts